SEJARAH DESA TRESNOREJO
Pada zaman dahulu masa penjajahan Belanda sekitar tahun 1930-an Pemerintah Kolonial Belanda mengeluarkan Undang-undang/peraturan tentang Blengketan Desa atau penggabungan Desa. Beberapa desa yang luasnya kecil dan penduduknya sedikit agar segera melaksanakan Blengketan atau penggabungan desa. Untuk melaksanakan Undang-undang/peraturan tersebut di atas maka Pemerintah pada saat itu menginstruksikan agar 3 (tiga) desa yaitu Desa Clebok, Desa Paterban dan Desa Pejaten untuk digabung menjadi 1 (satu) desa.
1. Desa Clebok
Sebuah desa yang sekarang menjadi pusat pemerintahan desa Tresnorejo ini terletak di paling utara desa Tresnorejo, dulunya merupakan sebuah rawa. Namun setelah kedatangan dari Eyang Singataruna yang dulu pernah menjadi Tumenggung di Kerajaan Mataram dan bubrah kawah disitu, clebok menjadi sebuah desa yang ramai dan kental dengan seni dan kebudayaan. Adapun lurah yang terakhir memerintah sebelum adanya blengketan yaitu Mbah Glondong Sanrawi.
2. Desa Paterban
Desa Paterban yang di buka oleh Eyang Putri Ayu Parwati yang merupakan istri dari Eyang Singataruna terletak di tengah – tengah desa Tresnorejo ini berawal dari meninggalnya eyang putri dan terjadi perebutan kekuasaan oleh 7 pendekar baik dari Desa Paterban sendiri maupun desa lain dan dimenangkan oleh Mbah Gebrug ( Mbah Reja Wijaya ). Dimasa mbah gebrug inilah 2 desa lain ikut bergabung ke Desa Paterban yaitu desa Trukahan dan Bojong. Adapun lurah yang terakhir memerintah sebelum adanya blengketan yaitu Mbah Glondong Lasmin.
3. Desa Pejaten
Desa yang terletak di sebelah selatan kali salak ini merupakan desa paling selatan dari desa Tresnorejo. Dulunya merupakan sebuah desa yang bergabung dengan desa Arjowinangun Kecamatan Puring, namun dengan adanya aturan akhirnya Desa Pejaten memilih bergabung dengan Clebok dan Paterban, Lurah terakhir yang memerintah sebelum blengketan yaitu Mbah Kemetir
Pada tahun 1936 Pelaksanaan Blengketan/Penggabungan desa tersebut diawali melalui mekanisme pemilihan Kepala Desa yang diikuti 3 (tiga) kandidat Calon Kepala Desa yaitu:
1. Dari Desa Clebok 1 calon yaitu Bapak Sastro Wuryono
2. Dari Desa Paterban 1 calon yaitu Bapak Reja Diwirya
3. Dari Desa Pejaten 1 calon yaitu Bapak Kemetir
Pemilihan Kepala Desa saat itu dilaksanakan di halaman rumah Bapak Sanrawi Desa Clebok dengan cara dodokan (duduk di atas tanah) berbaris dan bergabung di depan Calon Kepala Desa yang disukai atau yang menjadi pilihan warga masyarakat yang sudah mempunyai hak pilih. Dari hasil perhitungan Panitia Pemilihan Kepala Desa tersebut yang mendapatkan suara terbanyak adalah Bpk. Rejadiwirya Calon Kepala Desa dari Desa Paterban yang selanjutnya ditetapkan oleh Pemerintah menjadi Kepala Desa/Lurah Definitif hasil Blengketan/Penggabungan tiga desa.
Setelah terbentuk pejabat Kepala Desa/Lurah yang baru hasil penggabungan tiga desa, maka selanjutnya Kepala Desa dengan mempertimbangkan saran dan pendapat tokoh masyarakat, para kesepuhan dan pejabat atasan memberikan nama desa baru hasil penggabungan dari tiga desa dengan nama “Desa Trisnareja”.
Trisnareja tersebut terdiri dari ringkasan tiga kata yaitu Tri. Trisna, dan Reja yang mempunyai dua arti/makna sebagai berikut:
1. Tri berarti tiga, Trisna berarti senang dan Reja diambil dari Rejadiwirya ( Nama Kepala Desa Pertama hasil penggabungan) sehingga bermakna penggabungan tiga desa dengan kepala desa/ lurahnya Rejadiwirya yang disenangi oleh masyarakat.
2. Tri berarti tiga, Trisna berarti senang dan Reja berarti makmur, sehingga bermakna penggabungan tiga desa, dengan harapan masyarakatnya makmur.
Adapun Kepala Desa yang pernah berkuasa dan memerintah di Desa Tresnorejo Kecamatan Petanahan Kabupaten Kebumen yaitu :
NO |
NAMA |
TAHUN MENJABAT |
KETERANGAN |
1 |
Reja Diwiryo |
1936 - 1947 |
Kepala Desa |
2 |
Salam Sartro Prawiro |
1947 - 1956 |
Kepala Desa |
3 |
Sastro Wuryono |
1956 - 1963 |
Kepala Desa |
4 |
Sastro Diwiryo |
1963 - 1986 |
Kepala Desa |
5 |
Sodiman |
1986 - 1994 |
Kepala Desa |
6 |
Sumarmo AS. SH |
1994 - 1998 |
Kepala Desa |
7 |
Makmur |
1998 - 2001 |
Pj Kepala Desa |
8 |
Suwarno Hadi Pranoto |
2001 - 2013 |
Kepala Desa |
9 |
Sutowo |
2013 - sekarang |
Kepala Desa |